TUGAS KULIAH PEND. LUAR BIASA

1.       Cari penyebab terjadinya keluarbiasaan terhadap anak?

Jawab :

Penyebab-penyebab keluarbiasaan  terhadap anak :

1.       Penyebab prenatal

Yaitu penyebab yang beraksi sebelum masa kelahiran. Artinya penyebab ini terjadi padawaktu janin masih di dalam kandungan.

contohnya adalah :

a.       Kemungkinan ibu terserang virus. Misalnya virus rubella

b.      Mengalami trauma

c.       Salah minum obat

Cara mengatasinya yaitu

a.       Seorang ibu di haruskan berhati-hati selam masa kehamilan

b.      Selama masa kehamilan jangan makan/minum obat sembarangan

c.       Selama masa kehamilan seorang ibu di haruskan makan makanan yang cukup gizi

2.       Penyebab prenatal

Yaitu penyebab yang muncul pada saat/waktu kelahiran .

contohnyanya adalah:

a.       Adanya inveksi yang di sebabkan oleh benturan pada sat proses kelahiran/proses kelahiran dengan vacum

b.      Pemberian oksigen yang terlalu lama bagi anak yanglahir premature

c.       Keterlambatan memberikan oksigen ketika bayi yang di lahirkan bermasalah bermasalah

d.      Kecerobohan menggunakan alat-alat medis

e.      Pemakaian obat yang berlebihan pada anak

f.        Pemakaian obat yang salah  pada anak

cara mencegahnya adalah :

a.       Usahakan selama masa persalinan jangan terjadi benturan

b.      Usahakan proses persalinan dengan cara nomal

c.       Periksakan ke medis jika selama masa kehamilan berlangsung terjadi ketidak wajaran

d.      Berhati-hati dalam memberikan obat pada anak/sesuai dengan petunjuk yang berwenang

e.      Jangan menggunakan/mencopot paralatan medis kecuali oleh yang berwenang

3.       Penyebab postnatal

Yaitu penyebab yang muncul setelah kelahiran.

Contonya adalah :

a.       Kecelakaan lalu lintas

b.      Jatuh

c.       Terkena penyakit tertentu

Cara mencegahnya adalah

a.       Selalu berhati-hati

b.      Menjaga kesehatan, serta

c.       Menyiapkan kondisi keluarga yang kondusip

2.       Bagaiman cara melayani dan mengatasi dan permasalahan anak yang luar biasa?

Jawab :

Layanan anak yang luar biasa dibedakan menjadi :

1.       Layanan  yang berkaitan dengan bidang kesehatan dan fisik, seperti kebutuhan yang berkaitan dengan koodinasi gerakan anggota tubuh dan berbagi jenis gangguan kesehatan, melibatkan berbagai profsional, seperti ahli terapi fisik, <physical therafit occupational therapist> dan berbagai ahli dokter.

2.       Layanan yang berkaitan dengan kebutuhan emosional social, seperti ebutuhan yang berkITn dengan konsp dir, penyesuaian diri dengan lingkungan atau masyarakat sekitar, menghadapi peristiwa penting dalam hidup dan kebutuhan bersosialisasi. Layanan ini melibatkan para psikolog dan pekerja social.

3.       Layanan yang berkaitan dengan kebuthan pendidikan, yang merupakan kebutuhan terbesar para penyandang keluarbiasaan. Melibatkan ahli pendidikan dari berbagai bidang dan psikolog. Sesuai dengan luasnya bidang pelayanan ini, berbagai model pelayanan telah dikembangkan. mcLaughin dan Lewis (1985) mencatat ada 8 model pelayanan pendidikan yang dapat disediakan untuk ALB. Model-mode tersebut akan anda kaji pada kegiatan belajar 2 dan dalam modul-modul berikutnya akan dirujuk kembali sesuai dengan jenis ALB yang sedang dibahas.

3.       Bagaimana upaya dalam mengatasi layanan pendidikan terhadap anak berbakat?

Jawab :

upaya dalam mengatasi layanan pendidikan terhadap anak adalah denagn memperhatikan berbagai aspek, yaitu :

a.         Ciri khas layanan yang sesuai dengan kebutuhn anak berbakat

1.       Adaptasi lingkungan belajar

Ada beberapa alas an dalam mengadaptasi lingkungan belajar, yaitu;

a.       Untuk memberikan kesempatan anak berbakat dalam berinteraksi dengan teman yang seusia

b.      Untuk memudahkan guru dalam mengajar karena berkurangnya keanekaragaman siswa

c.       Untuk menempatkan siswa berbakat dengan pengajar yang mepunyai keahlian khusus dalam menangani anak berbakat.

                      Sehubungan dengan adaptasi lingkungan belajar ini Gallagher, dkk. (1983) mengemukakan ada beberapa cara sebagai berikut :

a.       Kelas pengayaan, guru kelas melaksanakan suatu program tanpa bantuan petugas dari luar.

b.      Guru konsultan, pelaksanaan program pengajar dalam kelas biasa dengan bantuan konsultan khusus yang terlatih.

c.       Ruangan sumber belajar,, siswa berbakat meninggalkan ruangan kelas biasa ke ruangan sumber untuk menerima pengajaran dari guru yang terlatih.

d.      Studi mandiri, siswa memilih proyek-proyek dan pengajarannya dibawah pengawasan seorang guru yang berwenang.

e.      Kelas khusus, siswa berbakat menerima pengajaran disekolah khusus dengan staf guru yang terlatih secara khusus.

Selanjutnya, Utami Munandar (1996) mengemukakan bahwa alternative lingkungan belajar/tempat belajar anak berbakat dapat berupa sekolah unggulan yang dapat menampung anak-anak berprestasi tinggi dari daerah sekitarnyya.

2.       Adaptasi program

Adaptasi program dilakukan beberapa cara, diantaranya sebagai berikut:

a.       Melalui percepatan/akselerasi siswa

Stanley (1979) mengemukakan beberapa cara percepatan, yaitu;

1.       Pemasukan sekolah pada usia dini

2.       Pelompatan tingkat/kelas

3.       Percepatan mateeri

4.       Penempatan yang maju

5.       Pemasukan ke perguruan tinggi yang lebih awal

b.      Melalui pengayaan

c.       Pencanggihan meteri pelajaran

d.      Pembaruan

e.      Modifikasi kurikulum sebagai alternative

1.       Kurikulum plus

2.       Kurikulum berdiferensisasi

b.      Strategi pembelajaran dan model layanan

1.       Strategi pembelajaran

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan strategi pembelajaran sebagai berikut:

a.       Pembelajaran anak berbakat harus diwarnai dengan kecepatan dan tingkat kompleksitas yang lebih sesuai dengan kemampuannya yang lebih tinggi dari anak normal.

b.      Pembelajaran pada anak berbakat tidak saja mengebangkan kecerdasan intelektual semata, tetapi pengembangan kecerdasan emosional juga patut mendapat perhatia.

c.       Pembelajaran anak berbakat berorientasi pada modifikasi proses.

2.       Model-model layanan

Berikut ini akan dikemukakan apa dan bagaimana implementasi dari model-model itu (adaptasi dari Conny Semiawan. 1995);

a.       Model layanan kognitif-efektif

b.      Model layanan perkembangan moral

c.       Model perkembangan nilai

d.      Layanan berbagai bidang khusus

Bidang-bidang khusus ini adalah kepemimpinan, seni rupa dan seni pertunjukan.

1.       Kepemimpinan

Kepemimpinan menurut Stogdill (1977) adalah kemampuan hasil belajar,tanggung jawab, partispasi, status dan situasi.

a.       Kemampuan terkait dengan intelenjensi kepekaan dan penilaian

b.      Hasil belajar terkait denganpengetahuan, kemajuan persekolahan/data autentik

c.       Tanggung jawab terkait dengan prakarsa, percaya diri dan keinginan melebihi teman-temannya.

d.      Partisipasi, menunjuk pada keaktipan,keluesan bergaul,kerja sama, kemampuan menyesuaikan diri dan humor.

e.      Status terkait dengan potensi potensi social ekonomis dan popularitas

f.        Status terkait dengan sikap mental, ketrampilan , kebutuhan dan interest

2.       Kelompok seni dan pertunjukan

Yaitu sifat-sifatpribadi khusus dan produktivitas.

c.     Layanan  perkembangan kreativitas

                Di bagi kedalam tiga tingkatan yaitu :

1.         Tingkatan kreativitas pertama, di tandai pleksibilitas, orijinalitis, serta keterbukaan terhadap masalahyang disertai keberanian mengambil resiko

2.         Tingkat kreativitas kedua, di tandi adanya pemetaan masalah dengan mencari pemecahan masalah secar a teratur (organized).

3.         Tingkat kreativitas ketiga dengan mengadakan perumusan masalah berdasarkan asumsi tertentu, seperti mencari berbagai imformasitentang hal tertentu, analisis desain yang sistemik serta meramalkan sesuatu (hipotesis), membuktikan kebenaran sutu raalan , dan membuat projek mandiri tentang topic tersebut.

d.      Stimulasi imajinasi dan proses inkubasi

1.       Stimulasi imajinasi kreatif adalah proses mental manusiawi yang menjadikan emua kekuatanmotif berpotensi untuk menstimulai dan member energi pada tindakan kreatf

2.       Prosees inkubasi adalah tahap berfikir kreatif dan pengatasan masalah (problem solving) dimana fungsi mental yang tadinya digerakan oleh persiapan yang direncanakan secara intensif sehingga tercapai pemahaman yang mengarahpada pemecahan masalah.

e.      Desain pmbelajaran

Renzulli mengemukakan bahwa langkah-langkah penting untukdiperhatikan dalam mendisain pembelajaran adalah sebagai berikut: seleksi dan latihan guru, pengembangan kurikulun untuk memenuhi kebutuhan belajardalam segi akademikmaupun seni, prosedur identifikasijamak, pematokan sasaran program, orientasi kerja sama antarperonel, rencana evaluasi dan peningkatan administrative.

Selanjutnya dalam menentukan alternative embelajaran M. Soleh (1996) mengemukakan bahwa ada pilihan khusus, seperti:

1.       Mengemas materibidang tudi tertentu agar sesuai dengan kebutuhan belajar anak berbakat, kemudian berangsur-angsur ke bidang studi lain

2.       Melatih teknik mengajar tertentu kepada bidang studi seperti teknik pembelajaran pengembangan kreatifitas.

3.       Mencobakan beberapa model pembelajaran di sekolah atau daerah tertentu dan jika diperoleh hasi yang baik, kemudian menyebarluaskan ke sekolah lain

f.        Evaluasi

Pada anak berbakat tidak berbeda dengan pada umumnya, namun karena kurikulum atau program pembelajaran anak berbakat berbeda dalam cakupan dan tujuannya maka dibutuhkan penerapan evaluasi yang sesuai dengan keadaan tersebut.

Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar anak berbakat. Sehubungan dengan hal itu Conny Semiawan (1987, 1992) mengemukakan bahwa instrument dan prosedur yang digunakan mengacu pada ketuntasan belajar adalah; pengejawantahan dan kekhususan layananpendidikan anak berbakat, hasil umpan balik untuk keperluan tertentu, pemantulan tingkat kemantapan penguasaan suatu materi sesuai dengan sifat, keterampilan dan kemampuan maupun kecepatan belajar seseorang.